Nusantaratv.com-Menteri ESDM Bahlil Lahadalia memperlihatkan foto dan video pantauan udara di Pulau Gag.
“Ini adalah Pulau Gag. Jadi yang dibilang bahwa terumbu karangnya, lautnya sudah tercemar, mohon maaf, bisa dilihat sendiri,” kata Bahlil dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (10/6/2025).
Bahlil menjelaskan pembukaan lahan untuk tambang di Pulau Gag seluas 260 hektare dan sudah direklamasi kurang lebih 130 hektare dari 260 hektare tersebut. Bagian yang sudah dikembalikan ke negara dari pembukaan lahan itu seluas 54 hektare.
Baca juga: NTV: Resmi! Pemerintah Cabut Izin 4 Tambang Nikel Raja Ampat, Mensesneg: Atas Petunjuk Presiden
Bahlil kemudian meperlihatkan kondisi jeti atau tempat sandar kapal di Pulau Gag tersebut.
Ia menyampaikan PT Gak Nikel itu sejarahnya dari tahun 1972 sudah dilakukan eksplorasi. Adapun penandatanganan kontrak karyanya dilakukan pada tahun 1998. Tahap eksplorasi 2002 lalu perpanjangan tahap eksplorasi 2006-2008 sampai dengan tahap konstruksinya 2015-2017 dan produksinya 2018.
"Jadi mohon kepada saudara-saudara saya sebangsa dan setanah air dalam menyikapi berbagai informasi tolong kita juga harus hati-hati. Kita harus bijak bisa membedakan mana yang sesungguhnya mana yang tidak benar. Karena kita semua ingin untuk Indonesia baik.