Nusantaratv.com-Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengungkapkan saat ini ada kekuatan yang terus mem-framing dirinya melakukan pencitraan. Merespons tudingan tersebut, Dedi menegaskan dirinya tidak pernah menggunakan uang negara untuk kegiatan sosialnya.
Sebaliknya, kata Dedi, orang lain bisa melakukan pencitraan dengan menggunakan uang negara untuk membayar media, influencer dan buzzer.
"Ada yang menarik dalam suasana kehidupan sosial dan politik saat ini, yaitu saya dalam setiap waktu ada kekuatan yang terus memframing saya bahwa saya melakukan pencitraan. Apa yang dilakukan saya hanyalah sebuah pencitraan. Framing dilakukan oleh media dan oleh buzzer. Pertanyaannya adalah buzzer dan media memframing saya itu dibayar sama siapa coba? Bayarnya pakai uang pribadi apa uang negara?" kata Dedi Mulyadi dalam video yang diunggah ke media sosial, seperti diberitakan Nusantara TV.
Dedi menegaskan sampai hari ini dirinya tidak menggunakan uang negara untuk kegiatan sosial kehidupannya.
"Saya hanya menggunakan channel yang saya miliki yang secara kebetulan channel ini diminati oleh masyarakat. Tapi orang lain kan bisa jadi menggunakan kekuatan media, menggunakan kekuatan influencer, menggunakan kekuatan buzzer dengan dibiayai oleh uang negara agar dia mengalami peningkatan persepsi publik sehingga kerjanya dianggap baik," ujarnya.
Ia pun mengajak semua pihak untuk menggunakan rasionalitas untuk mencermati isu pencitraan yang dituduhkan kepadanya.
"Saya setiap hari bermedia sosial tanpa menggunakan uang negara. Yang lain berusaha membangun citra dengan menggunakan uang negara. Gimana cara melihatnya? Lihat aja anggaran di Dinas Informasi Komunikasinya berapa di setiap kabupaten kota, berapa di setiap provinsi. Itu bisa dilihat bahwa yang paling gede anggarannya pasti menggunakan anggaran itu untuk membangun citra dirinya," bebernya.
"Itulah hal yang mesti kita pahami dan saya secara terbuka tidak menggunakan dana negara untuk kegiatan posting-posting yang saya lakukan. Karena saya menggunakan channel akun yang saya miliki tanpa menggunakan uang negara," tandasnya.