Mulai 2030, Hyundai Berambisi Separuh Penjualan Kendaraan di AS adalah Mobil Listrik

Nusantaratv.com - 10 Januari 2022

Mobil listrik Hyundai sedang melakukan pengisian daya. (Hyundai Motor Group)
Mobil listrik Hyundai sedang melakukan pengisian daya. (Hyundai Motor Group)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Produsen mobil asal Korea Selatan (Korsel), Hyundai Motor Co., mengatakan pihaknya berambisi separuh dari penjualan kendaraan di Amerika Serikat (AS) adalah mobil listrik pada 2030.

Jose Munoz, Global Chief Operating Officer Hyundai mengatakan, perusahaan berencana memproduksi kendaraan listrik di salah satu pasar mobil terbesar di dunia itu.

Disebutkannya, Hyundai sepenuhnya siap untuk meningkatkan proporsi kendaraan ramah lingkungan untuk penjualan di AS menjadi 40-50 persen dalam delapan tahun ke depan.

"Mengingat sekarang dilengkapi dengan portofolio yang terdiversifikasi dengan baik dan daya saing produk," kata Munoz di sela-sela Consumer Electronics Show (CES) 2022, seperti dikutip dari kantor berita Yonhap, Senin (10/1/2022).

Menurutnya, perusahaan akan memperkuat model kendaraan SUV (sport utility vehicle) listrik. Di mana Hyundai semakin dikenal sebagai produsen mobil premium melalui merek Genesis sebagai faktor utama yang mendorong meningkatnya penjualan di AS.

Di pasar AS, di mana permintaan SUV sedang meningkat, Hyundai menjual SUV Tucson, Santa Fe, dan Santa Cruz. "Sekitar 65 persen dari penjualannya di AS adalah model SUV," ungkap Munoz.

Permintaan untuk model all-electric, plug-in hybrid dan gasoline hybrid juga telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir, dengan cepat mengejar pesaingnya yang lebih besar, seperti BMW, Audi dan Lexus, dalam hal laju pertumbuhan.

Model nol emisi menyumbang sekitar 10 persen dari keseluruhan penjualan Hyundai di AS, namun proporsinya diperkirakan akan meningkat seiring waktu. Hyundai berencana meluncurkan kendaraan listrik Ioniq khusus untuk konsumen di negara Paman Sam pada tahun ini.

Terkait produksi kendaraan listrik di AS, Munoz menyebutkan pabrik Hyundai di Alabama dan pabrik Kia di Georgia sebagai basis produksi untuk mobil listrik.

Hyundai Motor Group mengumumkan tahun lalu akan menginvestasikan 8 triliun won (US$7,4 miliar) di AS pada 2025 dan investasi yang direncanakan akan mencakup startup Boston Dynamics yang berbasis di AS, mobilitas udara perkotaan, dan produksi kendaraan listrik di AS.

Adapun tantangan terbesar ke depan di pasar AS, Munoz mengatakan kurangnya suku cadang chip semikonduktor dan masalah logistik akan tetap menjadi perhatian utama bagi industri otomotif tahun ini.

Mengutip pencapaian terbaru Hyundai di AS, dia mengatakan Hyundai telah mengalahkan Honda Motor Co., dalam hal kesadaran merek dan berada tepat di belakang Toyota Motors Corp., di antara sesama produsen mobil Asia.

Pada 2021, Hyundai dan Kia mengalahkan Honda yakni menjual 1,49 juta kendaraan gabungan di AS, dan mereka secara luas diperkirakan akan menjual lebih dari 1,5 juta mobil tahun ini, didorong oleh model-model baru.

Tahun ini, Hyundai menargetkan penjualan 4,32 juta unit secara global, atau naik 11 persen dari penjualan tahun lalu sebesar 3,89 juta kendaraan.
 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

(['model' => $post])