Nusantaratv.com-Presiden Prabowo Subianto menyambut kedatangan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (29/7/2025). Kedatangan Anwar Ibrahim untuk mengikuti petemuan Annual Consultation RI-Malaysia yang telah menjadi tradisi sejak 2004.
Prabowo bersama sejumlah menteri Kabinet Merah Putih menyambut hangat kehadiran Anwar Ibrahim bersama jajaran pemerintahannya.
Annual Consultation RI-Malaysia diharapkan nantinya memperkuat hubungan bilateral dan membahas isu strategis termasuk kerja sama di berbagai bidang. Para pemimpin kedua negara juga bertukar pandangan mengenai isu-isu regional dan global yang menjadi kepentingan bersama.
Sebagai informasi Annual Consultation RI-Malaysia ini terakhir kali digelar pada 2017 di Kuching, Sarawak, Malaysia. Sehingga pertemuan tahun ini menjadi yang pertama dalam 7 tahun terakhir.
"Pertama saya ingin ucapkan selamat, tahniah atas kepimpinan leadership daripada Datuk Sri memimpin ASEAN. Bapak berhasil memediasi mencapai gencatan senjata dalam konflik antara Thailand sama Kamboja. Ini suatu patut kita syukuri," kata Prabowo kepada Anwar Ibrahim seperti diberitakan Nusantara TV.
Prabowo menyatakan Indonesia siap membantu. Menurutnya upaya yang dilakukan Anwar Ibrahim merupakan suatu breakthrough atau terobosan yang sangat penting.
"Kita ingin ASEAN selalu menyelesaikan konflik dengan damai, dengan konsultasi, musyawarah, negosiasi," ujarnya.
Sementara terkait masalah-masalah bilateral Indonesia-Malaysia, Prabowo menegaskan komitmen untuk meneruskan hal-hal yang baik.
"Saya kira kita akan selesaikan dengan baik masalah perbatasan. Intinya kita ingin menyelesaikan selalu dengan konsultasi, mediasi. Saya ulangi konsultasi negosiasi musyawarah," ucapnya.
"Saya kira itu prinsip kita. Lagi kita negara yang latar belakang sama budaya, agama satu rumpun, satu budaya," imbuhnya.
Anwar menyampaikan terimakasih kepada Presiden Prabowo yang turut membantu memberikan tekanan agar konflik Thailand dengan Kamboja bisa diselesaikan secara damai.
"Jadi kita berangkat dari kerangka ASEAN, bantuan Presiden Prabowo, dan rakyat-rakyat. Dan secara kita mewakili ASEAN, itu membantu memberikan tekanan bersama. So, thank you to you," kata Anwar Ibrahim.
Selanjutnya, kata Anwar Ibrahim, seluruh negara ASEAN wajib bertanggungjawab dalam memonitoring proses perdamaian Thailand dan Kamboja.
"Malaysia, Indonesia Singapura, Brunei dan Filipina. Kita bertanggungjawab dalam memonitoring peace process ini,” ujarnya.