Nusantaratv.com - Mercedes-Benz tampaknya mengambil langkah mengejutkan dengan menghentikan produksi dua kendaraan listrik terbarunya, yakni EQE dan EQE SUV.
Padahal, keduanya terbilang masih baru di pasar, EQE diluncurkan pertama kali pada ajang Munich Motor Show 2021, disusul varian SUV-nya setahun kemudian.
Melansir Carscoops, Rabu (3/9/2025), keputusan ini dilaporkan berkaitan dengan evaluasi ulang strategi elektrifikasi Mercedes-Benz.
Perusahaan asal Jerman tersebut kini tengah merapikan portofolio mobil listriknya, dengan alasan untuk menghindari produk yang saling tumpang tindih.
Selain itu, performa penjualan yang kurang menggembirakan juga disebut menjadi faktor pendorong.
Di Amerika Serikat (AS), penjualan gabungan EQE tercatat turun drastis hingga 39% pada tahun lalu, hanya mencapai 11.660 unit.
Baca Juga: Mobil Tesla Misterius Berukuran Kompak Tertangkap Kamera di Fasilitas Uji Tabrak Giga Texas
Langkah ini sejalan dengan rumor sebelumnya yang menyebut Mercedes-Benz akan menghentikan beberapa model listrik EQ yang dipasarkan di AS.
Untuk diketahui, EQE ditawarkan mulai dari US$64.950 (sekitar Rp1,06 miliar) hingga US$96.600 (Rp1,58 miliar) untuk varian AMG, meski hanya mampu menjangkau sekitar 354 km dalam sekali pengisian daya.
Sementara itu, EQE SUV memiliki harga awal yang sama, namun varian AMG-nya sedikit lebih mahal, mencapai US$97.400 (Rp1,60 miliar). Crossover ini menawarkan jangkauan sedikit lebih baik, yaitu sekitar 370 km.
Menurut laporan, kedua model ini nantinya akan "digantikan secara tidak langsung" oleh versi listrik dari C-Class dan GLC yang tengah dikembangkan.
Mercedes-Benz sebelumnya juga sudah mengungkapkan rencana menghadirkan E-Class versi listrik, yang kemungkinan besar akan menjadi penerus langsung EQE.
Jika proyek ini berjalan sesuai rencana, mobil tersebut akan hadir dengan desain klasik limusin tiga kotak dan wheelbase yang lebih mencerminkan kesan mewah serta status.