Menteri ESDM Bahlil Akui Tak Gentar Demi Presiden Prabowo, Singgung Pihak Tak Suka RI Maju

Nusantaratv.com - 15 Oktober 2025

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia memberikan sambutan pada pembukaan Minerba Convex 2025
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia memberikan sambutan pada pembukaan Minerba Convex 2025

Penulis: Ramses Manurung

Nusantaratv.com-Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyatakan saat ini Indonesia mulai menuju kepada jalur yang sudah direncanakan dengan baik. Hal itu dilandasi kebijakan hilirisasi khususnya di sektor tambang yang memberikan nilai tambah dan meningkatnya pendapatan negara. 

Namun menurut Bahlil pasti ada pihak-pihak yang tidak nyaman dengan capaian positif dari pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Baik dari kelompok luar dan mungkin ada kelompok dari dalam. 

Tetapi Bahlil menegaskan untuk menjalankan arahan Bapak Presiden dirinya tidak akan mundur sejengkal pun menghadapi pihak-pihak yang tidak nyaman tersebut. 

"Sekali lagi saya katakan bahwa jangankan selangkah, sejengkal pun saya akan tidak mundur untuk menghadapi hal-hal yang seperti ini," tegas Bahlil dalam sambutannya pada pembukaan Minerba Convex 2025 seperti diberitakan Nusantara TV. 

Pada kesempatan itu Bahlil juga menyinggung bahwa kondisi global baik dalam konteks geopolitik maupun geoekonomi tidak dalam kondisi yang baik-baik saja. Mulai dari ketegangan di Timur Tengah hingga perang dagang antara China dengan Amerika Serikat yang kini melebar ke sejumlah negara lain.  

"Masing-masing negara mulai memasang strategi untuk bagaimana bisa memproteksi industri dan pertumbuhan domestiknya. Itu juga terdampak pada negara kita," ujarnya. 

"Artinya apa yang saya mau sampaikan hari ini di dunia manapun setiap pimpinan negara atau pemerintahannya selalu berpikir untuk memprioritaskan pembangunan negaranya ketimbang yang lain. Ini adalah sebuah hal yang terjadi," imbuhnya. 

Di sisi lain, sambungnya, komitmen transisi energi menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam Paris Agreement. Tapi kemudian ada beberapa negara juga yang mencoba untuk mengulur atau bahkan mengundurkan diri daripada konsensus itu. Tetapi Indonesia sesuai perintah Presiden Prabowo dalam pidato di sidang PBB akan tetap konsisten untuk melakukan transisi energi sebagai bagian daripada upaya untuk menyelamatkan bumi. 

"Saya harus mengatakan bahwa negara kita sebagai salah satu negara yang mempunyai sumber daya alam di sektor minerba yang paling banyak. Nikel kita itu terbesar di dunia. Nikel kita terbesar di dunia. Kemudian batu bara kita 5 sampai nomor 6 di dunia. Timah kita itu terbesar nomor dua di dunia setelah China. Timah kita, panas bumi kita juga salah satu terbesar. Kita hanya bersaing dengan Amerika. Ekspor timah kita terbesar di dunia. Belum yang lain, boksit, koper, kemudian logam tanah jarang. Ini juga yang sedang kita dorong sebagai bagian daripada aset negara kita," tuturnya.  

"Sumber daya alam kita yang begini besar, kita harus kelola sebaik-baiknya untuk kepentingan rakyat, bangsa, dan negara dan untuk kesejahteraan rakyat kita. Ini terkait dengan pasal 33 Undang-undang 1945," tambahnya.

Bahlil menyampaikan Presiden Prabowo selalu memberi arahan bahwa sumber daya alam kita, tambang kita dalam pengelolaannya jangan kita pikir kita habiskan sekaligus. 

"Kita harus ingat bahwa ada generasi kita berikutnya yang kita harus lakukan dengan baik. Dengan lingkungan yang baik, dengan proses-proses yang memenuhi kaidah aturan yang berlaku," ungkapnya. 

Kaitannya dengan itu, Bahlil mencontohkan terjadi penurunan harga batu bara. Kondisi ini pasti berdampak pada asosiasi. Opex naik sementara profit kecil. 

Bahlil lebih lanjut mengatakan total konsumsi batubara dunia kurang lebih sekitar 8 sampai 9 miliar ton per tahun. Tetapi yang diperdagangkan kurang lebih sekitar 1,3 sampai 1,4 miliar ton per tahun. Indonesia sendiri di dalam RKAB 2025 itu lebih dari 800 sampai 900 juta ton. Sementara yang diekspor kurang lebih sekitar 605 sampai 600 juta. 

"40 sampai 45% total ekspor batu bara dunia itu dari Indonesia. Artinya apa? Ini supply and demand. Begitu kita terlalu banyak ketersediaan barang yang terima sedikit itu pasti harganya anjlok. Maka kemarin dari DPR mengusulkan di dalam rapat kerja dengan ESDM bahwa kita akan melakukan evaluasi terhadap sistem RKAB dari 3 tahun menjadi 1 tahun. Dengan memperhatikan volume agar nilai batubara dunia dapat kita juga ikut mengendalikan dari Indonesia," ujarnya. 

Selanjutnya berbicara tentang hilirisasi, kata Bahlil, tidak ada dunia sekarang ini negara di dunia yang mempunyai sumber daya alam banyak yang kemudian mereka menjadi negara maju tanpa ada hilirisasi dan industrialisasi. Tetapi model seperti ini pasti banyak yang menentang. 
"Saya mengambil satu contoh kecil ketika kita pertama menyetop ekspor ornikel. Nikel ini menjadi salah satu komoditas strategis yang mempunyai nilai bargaining tinggi. Ekspor kita di 2017-2018 dari komoditas nikel itu sekitar 3,3 miliar US dolar. Kita menyetop ornikel, kita menyetop ekspornya, kita bangun industrinya. 2023-2024 total ekspor kita dari sektor nikel itu sudah mencapai 35 sampai 40 miliar US Dolar. Naiknya 10 kali lipat lebih," paparnya.

"Dan ini adalah betul-betul sebagai bentuk kehadiran pemerintah dalam membangun roadmap pengelolaan sumber alam kita yang berbasis nilai tambah dan menciptakan lapangan pekerjaan dan pertumbuhan ekonomi daerah," sambungnya. 

Berkat konsep hilirisasi Indonesia kini mendapat banyak nilai tambah dari nikel, emas dan produk minerba lainnya. 

 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close