Makan Buah 'Bola de Toro', Kakak Beradik Ini Tewas Mengenaskan

Nusantaratv.com - Kakak beradik, Jhofran Mathias Gonzalez Chaya dan Amira Jhasley Chaya asal Venezuela meninggal setelah makan buah 'bola de toro'.

Petaka yang menimpa bocah berusia 5 dan 3 tahun itu terjadi terjadi di rumah nenek mereka, di kawasan Montecitos Kota Rio de Oro, Kolombia. Buah 'bola de toro' atau di Kolombia dikenal sebagai 'huevo de toro' banyak ditanaman warga, padahal mengandung racun, seperti dikutip dari Daily Star, Sabtu (23/10/2021).

Sebelum menghembuskan napas terakhir, Jhofran dan Amira mengonsumsi buah 'huevo de toro'. Tak lama setelah mengonsumsi buah itu, kedua bocah itu langsung merasakan mual dan muntah-muntah.

Jhofran dan Amira sempat dibawa ke rumah sakit, sayangnya nyawa mereka tidak tertolong. Outlet berita lokal Noticias RCN melaporkan keluarga kedua bocah itu berkunjung ke rumah neneknya di Kolombia.

"Anak-anak mengira buah itu apel dan memakannya," ujar Jesus Elias Vanegas, tetangga dekat mereka. "Pada saat itu, tidak ada yang terjadi, tetapi beberapa jam kemudian mereka mulai muntah dan menunjukkan semua gejala keracunan," lanjutnya.

Kedua bersaudara itu dibawa ke Rumah Sakit Emiro Quintero Canizares, di mana mereka tinggal selama dua hari, menurut outlet berita lokal El Pilon. Sang ayah mengatakan Jhofran memakan buah 'huevo de toro' enam biji, sedangkan Amira empat biji.

"Kami membawa mereka ke rumah sakit agar mereka dapat dirawat, tetapi karena kami dari Venezuela dan asuransi yang mereka miliki tidak banyak berarti, Amira makin buruk kondisinya, dan yang mereka lakukan adalah memberikan suntikan serum sampai dia dikirim ke ICU, di mana dia meninggal," jelasnya.

Pada Selasa, 19 Oktober, komisaris polisi desa Jesus Emilio Sanchez memerintahkan semua orang di desa dengan 'bola de toro' di properti mereka untuk menyingkirkan semak cemara beracun atau berisiko didenda. Tanaman hias ini kabarnya banyak dijumpai di daerah tersebut.

Orang tua yang berduka dilaporkan menerima konseling di kota terdekat Ocana, di mana anak-anak akan dimakamkan sebelum orang tua mereka kembali ke negara asal mereka.