Kurangi Ketergantungan pada China, Tesla Jalin Kesepakatan Beli Komponen Baterai Mobil dari Mozambik

Nusantaratv.com - 17 Januari 2022

Ilustrasi Tesla. (Istimewa)
Ilustrasi Tesla. (Istimewa)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Tesla beralih ke Mozambik demi mendapatkan komponen penting untuk baterai mobil listriknya. 

Hal itu diyakini para pengamat sebagai kesepakatan pertama yang dirancang untuk mengurangi ketergantungan pada China dalam memperoleh bahan grafit.

Dikutip dari The Associated Press (AP), Senin (17/1/2022), perusahaan mobil listrik asal Amerika Serikat (AS) itu menandatangani perjanjian bulan lalu dengan Syrah Resources Australia, yang mengelola salah satu tambang grafit terbesar di dunia, di Afrika selatan. 

Ini adalah kemitraan unik antara produsen kendaraan listrik dan produsen mineral yang sangat penting untuk membuat baterai lithium-ion. Nilai kesepakatan belum dirilis.

Tesla akan membeli bahan dari pabrik pengolahan perusahaan di Vidalia, Louisiana, AS, yang sumber grafit tambangnya di Balama, Mozambik. Produsen mobil listrik yang berbasis di Austin, Texas itu berencana membeli 80 persen dari yang diproduksi pabriknya, yakni 8.000 ton grafit per tahun.

Menurut perjanjian, pembelian itu dimulai pada 2025, dan Syrah harus membuktikan bahan itu memenuhi standar Tesla. Kesepakatan itu adalah bagian dari rencana Tesla untuk meningkatkan kapasitasnya membuat baterai sendiri sehingga dapat mengurangi ketergantungannya pada China, yang mendominasi pasar grafit global, kata Simon Moores, penyedia data dan intelijen bahan baterai yang berbasis di Inggris, Benchmark Mineral Intelligence.

"AS ingin membangun kapasitas yang cukup di dalam negeri untuk dapat membangun (baterai lithium-ion) di AS. Dan kesepakatan ini akan memungkinkan Tesla untuk mendapatkan sumber grafit dari luar China," kata Moores.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

(['model' => $post])