Kementan Bongkar 212 Merek Beras Curang, Jual Mahal tapi Kualitas Rendah

Nusantaratv.com - 26 Juni 2025

Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengungkap praktik curang yang dilakukan 212 merk beras
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengungkap praktik curang yang dilakukan 212 merk beras

Penulis: Ramses Manurung

Nusantaratv.com-Kementerian Pertanian membongkar praktik curang yang dilakukan 212 merk beras. Modusnya beras dijual dengan harga mahal tetapi berkualitas rendah.

Mentan Amran Sulaiman mengingatkan kepada pihak-pihak yang bergerak di sektor pangan khususnya beras untuk tidak melakukan kecurangan lagi. 

"Ini ada 212 merek. Dari 212 merek ada yang tidak terdaftar mereknya. Ada yang beratnya tidak sesuai. Ada yang mutunya tidak sesuai. Itu di atas 80%. Kemudian harganya tidak sesuai. Ini sangat merugikan konsumen," beber Amran Sulaiman pada jumpa pers di Kementan, Kamis (26/6/2025) seperti diberitakan Nusantara TV. 

Mentan memberi gambaran sederhana dari praktik curang yang dilakukan perusahaan-perusahaan pemilik merek beras tersebut dengan perbandingan kualitas emas. 

"Nah mungkin contoh sederhananya adalah emas. Dikatakan ini 24 karat ternyata 18 karat. Harga 24 karat tapi ternyata 18 karat," ujarnya. 

Amran memperingatkan kepada perusahaan-perusahaan yang bergerak sektor pangan 
khususnya beras. Kecurangan ini tidak boleh terjadi lagi.

Ia mengungkapkan dulu ada alasan setiap naik harga kambing hitamnya adalah tidak ada beras. Di Bulog produksi kurang. Setiap tahun.

"Kami ini sejak 2014 sudah 6 tahun masuk tahun ketujuh. itu alasannya selalu produksi turun harga naik. Stok tidak ada," ungkapnya.

Selain praktik curang yang dilakukan 212 merek beras tersebut, sambung Mentan, pihaknya juga mendapat informasi adanya pengoplosan yang dilakukan oknum penyalur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). 

"Ini informasi. Kalau tadi (212 merek beras curang) data. Labnya diperiksa langsung," ujarnya. 

Berdasarkan informasi yang diterima, kata Mentan, beras SPHP yang dijual ke penyalur   
60 sampai 80% lalu 20% sampai 40% itu dijual sesuai standar. Selebihnya dibongkar 
kemudian dijual dikemas ulang dijual dengan harga premium medium bukan SPHP. 

"Tapi ini laporan dari bawah. Kami minta tolong kalau itu terjadi jangan dilakukan. Jangan diulangi," tandasnya. 

"Sekali lagi seluruh saudaraku sahabatku yang bergerak sektor pangan. Mulai hari 
ini tadi sepakat nanti disampaikan Pak Satgas Pangan. Mulai hari ini hal ini dihentikan. Kita ingin negara ini baik. Kita tidak ingin pangan bermasalah," pungkasnya. 

 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close