Ilmuwan Cari Sukarelawan Pengamat Kucing dan Perilakunya, Berminat?

Nusantaratv.com - 21 September 2021

Ilustrasi kucing. (BBC)
Ilustrasi kucing. (BBC)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Ilmuwan dari Universitas Davis California dan Universitas British Columbia saat ini sedang mencari sukarelawan untuk turut menjadi bagian dari penelitian yang mengharuskan mereka mengamati video kucing dan memahami bahasa tubuh dan interaksi kucing itu.

Dilansir dari Al Arabiya, Selasa (21/9/2021), para peneliti itu ingin merekrut orang-orang yang memelihara dua kucing penelitiannya dengan harapan dapat menentukan apakah rata-rata pemilik kucing dapat mengartikan interaksi antara kedua hewan peliharaan mereka.

Para sukarelawan bakal diharuskan menonton 10 video yang menampilkan berbagai macam interaksi kucing yang positif dan negatif. Selanjutnya, mereka akan diminta untuk menilai perilakunya dalam skala sangat positif hingga sangat negatif.

Mereka juga akan ditanya mengenai kucingnya sendiri dan seberapa sering hewan peliharaan mereka itu menunjukkan perilaku serupa. Ketika data sudah terkumpul, para peneliti akan membandingkan respons-respons tersebut kepada spesialis pelatih kucing dengan gelar PhD untuk ditentukan apakah pemilik hewan peliharaan biasa mengalami kesulitan dalam mengartikan bahasa tubuh kucing.

Ilmuwan menyebut tujuan dari penelitian ini adalah untuk membantu para pemilik kucing dalam memahami kucing mereka. Nah, agar dapat ikut serta dalam penelitian, seseorang harus punya dua kucing dan tinggal di Amerika Serikat (AS) atau Kanada, serta berumur di atas 18 tahun.

Baca Juga: Studi: Kucing Punya Tujuh Kepribadian dan Perilaku Aneh

"Kesejahteraan kucing di rumah-rumah kurang diteliti," kata peneliti Sherry Khoddami, seorang mahasiswa di Program Biologi Hewan Terapan British Columbia kepada situs web sains Gizmodo dalam surat elektronik.

"Dari menyediakan akses ke sumber daya (seperti makanan, air, sampah, tempat bermain, area istirahat, dan banyak lagi) hingga mengenali perilaku bermasalah dan mengganggu di antara kucing mereka," lanjutnya.

Selain itu, mereka juga ingin mengetahui bagaimana pengetahuan pemilik kucing mengenai kebutuhan kucing mereka dan dalam mengidentifikasi perilaku positif dan negatif yang ditampilkan oleh kucing mereka.

"Pada akhirnya, kami berharap penelitian ini dapat membantu mengidentifikasi kesenjangan pengetahuan pemilik tentang perilaku kucing. Kesalahpahaman jika kucing itu mandiri dan suka dibiarkan sendiri sudah ketinggalan zaman, dan kita perlu memberi pemilik kucing lebih banyak pengetahuan untuk memastikan kesejahteraan kucing mereka di rumah," urainya.

"Ketika orang-orang mengadopsi lebih banyak hewan peliharaan selama masa-masa sulit ini, penting bagi tempat penampungan, dokter hewan, dan profesional lainnya untuk memberi pemilik kucing akses ke pengetahuan ini," jelasnya.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

(['model' => $post])