Nusantaratv.com-Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menyampaikan orang Sunda memiliki tiga simbolisasi untuk selalu menjaga dan menghormati alam meliputi laut, gunung-hutan dan tanah. Simbolisasi tersebut mengingatkan orang Sunda agar bijak dalam memanfaatkan kekayaan yang terkandung di laut, gunung-hutan dan tanah.
Untuk itu, Dedi Mulyadi kepada mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang telah memberikan wejangan untuk menjaga laut di Jawa Barat khususnya Laut Selatan.
"Dan saya berterima kasih pada Bu Susi yang selalu mengingatkan saya untuk menjaga Laut Selatan," kata Dedi Mulyadi dalam sambutannya dalam rapat paripurna DPRD Jawa Barat, Selasa (19/8/2025).
Dedi menuturkan Laut Selatan itu mengambil filosofi kebudayaan Jawa, maka dilambangkan dalam simbol putri yang cantik bernama Nyi Ratu. Itu cermin bahwa laut kalau diurus maka dia akan menjadi putri yang sangat cantik.
"Harus dijaga kehormatannya tidak boleh diambil terumbu karangnya tidak boleh lagi.
Ada berbagai aktivitas yang merusak kelautan," ujarnya seperti diberitakan Nusantara TV.
Kemudian yang kedua, simbol dari gunung dan hutan. Maka orang Sunda mengatakan itu adalah Abah, Eyang, Uyut, Siliwangi, Maung, Penjajaran. Dia adalah lambang kehormatan. Seluruh kehormatannya dijaga dalam simbolnya.
"Kenapa? Karena kemuliaan, ketentraman, dan kenyamanan rakyat Sunda tergantung bagi gunungnya. Kalau gunung dijaga kehormatannya, maka kita terbebas dari kemiskinan dan terbebas dari bencana," tuturnya.
Baca juga: NTV: Pecah Tangis Dedi Mulyadi Lihat Hutan Kawasan Puncak Terbelah, Ugal-ugalan Dirusak Pengusaha
Yang ketiga adalah simbol dari tanah. Maka disebutlah Sunan Ambu, lambang dari seorang ibu yang harus dihargai dan dihormati.
"Maka perlakukanlah tanah yang kita pijak ini seperti kita memerlakukan ibu kita," tandasnya.
Dedi lebih lanjut menyampaikan Sunan Ambu dalam kaidah Sunda, dalam kaidah Nusantara yang diajarkan oleh Bung Karno disebutnya adalah Ibu Pertiwi.
"Kalau hari ini tata guna tanah kita rusak, kalau hari ini tanah tidak pernah kita hormati untuk menerima air, kalau hari ini tanah menjadi rebutan hanya untuk menumpuk kekayaan, sesungguhnya kita adalah orang yang durhaka pada ibu kita," tegasnya.
Dedi meyakini perjalanan 6 bulan memimpin Jawa Barat bersama Wakil Gubernur Erwan Setiawan adalah perjalanan yang baru meletakkan kerangka dasar. Ia menekankan capaian tersebut bukanlah hasil kerjanya bersama Erwan. Melainkan hasil kerja keras seluruh masyarakat Jabar.
"Hasil pimpinan dan anggota DPRD dari mulai provinsi sampai kabupaten kota hasil dari seluruh jajaran para bupati walikota sampai para ketua RT dan RW-nya," ucapnya.
"Mari kita bersama membangun Jawa Barat," pungkasnya.