Nusantaratv.com - Dalam proses pengembangan mobil listrik terbarunya, Super-One, Honda ternyata sempat melirik teknologi milik rivalnya dari Korea Selatan (Korsel), Hyundai Ioniq 5 N.
Pabrikan asal Jepang itu meneliti sistem pemindah gigi virtual (e-shift N) milik Hyundai sebelum menciptakan fitur khas mereka sendiri yang disebut "Boost Mode."
Dikutip dari Drive, Rabu (5/11/2025), dalam wawancara eksklusif di ajang Japan Mobility Show 2025, Horita Hidetomo, Kepala Produk Honda Super-One, mengakui jika timnya telah mempelajari cara kerja e-shift Hyundai.
"Kami menelitinya. Namun, menurut saya (Hyundai Ioniq) 5 N terasa terlalu berat," ujar Hidetomo.
Meskipun sama-sama berfokus pada keseruan berkendara mobil listrik, pendekatan yang diambil oleh Honda dan Hyundai berbeda cukup jauh.
Hyundai Ioniq 5 N dibekali dua motor listrik penggerak semua roda dengan tenaga gabungan mencapai 478 kW dan torsi 770 Nm, yang membuatnya mampu melesat dari 0-100 km/jam hanya dalam 3,5 detik.
Namun, dengan baterai 84 kWh dan bobot sekitar 2.230 kg, mobil ini tergolong berat untuk ukuran SUV menengah.
Sementara itu, Honda Super-One lahir dari basis N-One e, mobil mungil kategori kei car yang dikenal ringan dan efisien di Jepang.
Meski belum mengumumkan spesifikasi resminya, Super-One disebut menggunakan motor listrik tunggal berpenggerak roda depan.
Sebagai perbandingan, N-One e sendiri dibatasi hingga 47 kW dan mampu menempuh jarak hingga 295 km sekali isi daya.
Namun, berbeda dari versi kei, Super-One dirancang untuk pasar global, termasuk Australia, Inggris, dan sejumlah negara Asia lainnya.
Karena itu, model ini tak lagi terikat batasan daya dan ukuran khas kei car, dan diperkirakan memiliki performa jauh lebih tinggi.
Fitur unggulan Super-One adalah "Mode Boost", yang tak hanya memaksimalkan tenaga, tetapi juga menghadirkan suara mesin buatan dan simulasi perpindahan gigi guna memberikan sensasi berkendara lebih realistis.
"Meski hanya simulasi, logika perpindahan giginya kami rancang dengan sistem kontrol transmisi yang sudah lama dikembangkan Honda. Hasilnya, sensasinya terasa sangat nyata," jelas Hidetomo.
Honda juga mengonfirmasi Super-One akan meniru transmisi otomatis kopling ganda tujuh percepatan, berbeda dari Ioniq 5 N yang hanya meniru transmisi enam percepatan.
Teknologi ini dikembangkan dari sistem S+ Shift yang sebelumnya digunakan pada Honda Prelude versi terbaru.
"S+ Shift menjadi fondasi kami, dan sistem kontrolnya kami terapkan langsung pada Super-One," tukas Hidetomo.
Dengan kombinasi teknologi canggih dan pendekatan khas Honda terhadap pengalaman berkendara, Super-One berpotensi menjadi salah satu mobil listrik paling menarik di kelasnya.
Sahabat
Ntvnews
Teknospace
HealthPedia
Jurnalmu
Kamutau
Okedeh