Gunung Semeru Erupsi Empat Kali dalam Enam Jam

Nusantaratv.com - 19 April 2025

Gunung Semeru erupsi dengan letusan setinggi 800 meter di atas puncak pada Sabtu (19/4/2025) pagi. (Foto: ANTARA/HO-PVMBG)
Gunung Semeru erupsi dengan letusan setinggi 800 meter di atas puncak pada Sabtu (19/4/2025) pagi. (Foto: ANTARA/HO-PVMBG)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Gunung Semeru, gunung tertinggi di Pulau Jawa dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl), tercatat mengalami empat kali erupsi pada Sabtu (19/4/2025) dari pukul 07.00 WIB hingga 13.00 WIB.

Menurut laporan dari Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Sigit Rian Alfian, erupsi terakhir terjadi pada pukul 12.37 WIB.

Meskipun visual letusan tidak terlihat, aktivitas tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 21 mm dan durasi 115 detik.

"Terjadi erupsi Gunung Semeru pada pukul 12.37 WIB dan visual letusan tidak teramati. Erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 21 mm dan durasi 115 detik," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Sigit Rian Alfian di Lumajang, dikutip dari Antara, Sabtu (19/4/2025).

Sebelumnya, letusan serupa juga terjadi pada pukul 11.10 WIB dan 09.20 WIB. Kedua erupsi ini juga tidak terpantau secara visual, namun masing-masing mencatat amplitudo maksimum 22 mm dengan durasi 126 detik dan 101 detik.

Erupsi pertama hari itu terjadi pada pukul 07.21 WIB dan disertai letusan setinggi 800 meter di atas puncak, mencapai ketinggian 4.476 mdpl. 

Kolom abu berwarna putih hingga kelabu terlihat mengarah ke timur laut dengan intensitas tebal. Amplitudo letusan ini juga tercatat sebesar 22 mm dan berlangsung selama 84 detik.

Dengan status Gunung Semeru yang masih berada pada level II (Waspada), Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengimbau warga untuk tidak beraktivitas di sektor tenggara sejauh 8 km dari puncak, khususnya sepanjang aliran Besuk Kobokan.

Di luar radius tersebut, masyarakat juga diminta menghindari aktivitas dalam jarak 500 meter dari tepi sungai karena potensi bahaya awan panas dan lahar bisa meluas hingga 13 km dari puncak.

"Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius 3 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar)," tegas Sigit.

Masyarakat di sekitar lereng Semeru juga diminta tetap waspada terhadap potensi awan panas, guguran lava, serta aliran lahar, khususnya di sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close