GMKI Dukung Pemerintah Usut Tuntas Kasus BLBI

Nusantaratv.com - Pengurus Pusat (PP) Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) mendukung pengusutan kembali kasus dana bantuan likuiditas Bank Indonesia (BLBI) oleh pemerintah.

Mereka mengapresiasi kebijakan yang didasarkan pada Keputusan Presiden (Keppres) 6 Tahun 2021 tentang  Satuan Tugas (satgas) Penanganan Hak Tagih Negara Dana BLBI ini. Sebab menurut GMKI kerugian negara sangat besar. 

"Kasus BLBI ini kan sudah sangat merugikan negara hingga ratusan triliun, ini kasus yang sangat besar dengan segala kepentingan para perampok negara yang terus menerus menggerogoti keuangan negara, kami berharap dengan terobosan yang dilakukan oleh pemerintah kasus BLBI segera tuntas dan uang negara dapat kembali," ujar Ketua Umum PP GMKI Jefri Edi Irawan Gultom, dalam keterangan tertulis, Minggu (27/12/2021).

Diketahui, berdasarkan hasil audit Badan Pemeriksaan keuangan (BPK) tahun 2000, BLBI merugikan negara Rp138,442 triliun dari lebih dari Rp144 triliun dana yang dikucurkan.

Program BLBI sendiri dibuat guna menyelamatkan 48 bank yang di ujung kebangkrutan akibat krisis ekonomi 1998, sehingga diberikan pinjaman dana oleh pemerintah dan Bank Indonesia sebesar Rp147,7 triliun, dengan syarat dana yang dipinjamkan harus dikembalikan kepada negara.

"Informasi terakhir satgas yang ditugaskan Presiden telah menyita aset grup Texmaco dan PT Timor Putera Nasional. Hal ini jadi permulaan yang baik dalam penanganan kasus BLBI, kepentingan keuangan negara ini kan secara langsung menyangkut hidup orang banyak (masyarakat)," kata Jefri. 

Dengan dukungan elemen masyarakat ini, ia berharap satgas yang dibentuk smakin semangat dalam mengusut kasus BLBI. Sehingga persoalan ini pada akhirnya bisa tuntas. 

"Kami menyampaikan dukungan pada penuntasan kasus BLBI, agar dapat diselesaikan dengan cepat dan berdsasarkan hukum yang berlaku. PP GMKI juga mengapresiasi kerja-kerja Satuan tugas Penanganan Hak Tagih Negara Dana BLBI yang dipimpin oleh Bapak Rionald Silaban dan Menteri Keuangan Ibu Sri Mulyani," tandas Jefri.