Fakta-fakta Tentang Rapid Test Antigen, Harga Murah Hasil Lebih Cepat

Nusantaratv.com - 15 September 2021

Test covid-19
Test covid-19

Penulis: Arfa Gandhi | Editor: Arfa Gandhi

Nusantaratv.com - Peraturan terbaru penerbangan untuk Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level Empat atau Tiga, penumpang yang akan naik pesawat diperbolehkan menggunakan tes negatif Covid-19 dengan tes antigen. Syaratnya, sudah melakukan vaksinasi dosis kedua.

Sementara untuk naik kereta api, salah satu syaratnya adalah melakukan rapid test antigen maksimal 1x24 jam sebelum keberangkatan.

Banyak orang lebih memilih untuk tes negatif Covid-19 dengan menggunakan antigen karena harganya yang lebih terjangkau dibandingkan tes PCR. Harga alat swab Antigen sendiri juga sangat terjangkau, bahkan mulai dari Rp 30 ribuan juga ada.

Namun tentu saja, karena berhubungan dengan alat medis, masyarakat awam diharapkan tidak melakukan tes sendiri.

Karena melakukan tes sendiri cukup berbahaya dilakukan ya. Harus dilakukan oleh orang yang berkecimpung dalam dunia medis. Mari simak berbagai fakta tentang rapid test antigen.

1. Memiliki Harga Lebih Murah Hasil Cepat

Fakta pertama, tes antigen memiliki harga yang lebih murah. Plus memberikan hasil yang cepat. Maka dari itulah, saat hendak bepergian orang-orang bisa mengandalkannya. Bahkan, bagi yang ingin melakukan bepergian secara mendadak, hasil tesnya bisa keluar dalam jangka waktu 15-30 menit saja.

Beda jika dibandingkan dengan PCR, bisa dibilang berbanding terbalik. Awal kemunculannya, orang yang melakukan tes PCR hasilnya akan keluar 10-15 hari. Namun belakangan ini sudah lebih cepat dari waktu tes sebelumnya, tapi tetap tidak bisa menyaingi tes dengan antigen. Presiden Jokowi bahkan meminta supaya tes PCR bisa didapatkan 1x24 jam, supaya makin memudahkan.

Dalam harga, tes antigen ini juga jauh lebih murah. Untuk antigen, harga tesnya di bawah 100 ribu. Sementara untuk tes PCR bisa dibilang meski turun, namun tetap saja mahal. Update terbaru, pemerintah Indonesia menetapkan harga tertinggi tes PCR di Jawa-Bali Rp495.00. Sementara untuk harga di luar Jawa-Bali, Rp252.000.

2. Lebih Baik dari Tes Antibodi

Meskipun hasilnya sangat cepat, hanya beberapa menit saja sudah keluar, hasil dari rapid test antigen ini lebih akurat dibanding dengan tes antibodi yang sebelumnya banyak digunakan di Tanah Air. Dilansir dari WHO, keakuratan dari tes antigen ini lebih dari 80 persen. Sementara untuk antibodi hanya 18 persen saja. Selain itu hasil tes antibodi juga lebih lama dibanding antigen.

Namun jika dibandingkan dengan tes PCR, keakuratan dari tes antigen ini bisa dibilang masih di bawahnya. Karena tes PCR ini 100 persen akurat untuk mendeteksi corona. Karena alasan itulah, membuat harga PCR juga cukup tinggi.

3. Jenis Sampel yang Diambil

Apakah Anda pernah melihat ada orang yang dicolok hidung atau tenggorokannya saat tes Covid-19 dengan antigen? Karena memang sampel yang diambil adalah cairan atau lendir yang terdapat di sistem pernapasan tersebut. Dengan cara yang dipakai itulah, metode ini disebut dengan dengan rapid swab atau tes usap.

Berbeda dengan tes antibodi, karena yang digunakan untuk sampel adalah darah. Secara singkatnya, saat seseorang terpapar virus corona, tubuh akan membentuk antibodi dalam beberapa waktu. Dan hasilnya akan dilihat dua minggu kemudian, jika antibodi yang terbentuk tinggi di dalam darah, diduga terinfeksi virus Covid-19. Perlu pemeriksaan lebih canggih lagi.

4. Ada Kemungkinan Virus yang Terdeteksi Bukan Corona

Fakta lainnya, karena pernah digunakan untuk berbagai virus sebelumnya, ada kemungkinan tes antigen ini salah mendeteksi. Sebagai informasi, tes antigen ini sebelumnya juga pernah digunakan untuk mendeteksi penyakit seperti virus influenza, sampai dengan virus lain yang terdapat di saluran pernafasan.

Jadi ada kemungkinan, tes antigen ini salah mendeteksi. Positif yang terjadi bukan karena corona, bisa saja karena penyakit lainnya. Maka dari itulah, pemerintah lebih memprioritaskan masyarakat yang naik kendaraan umum lebih memilih tes PCR. Boleh dengan antigen namun waktunya lebih pendek.

5. Termasuk Jenis Tes Covid-19 Baru di Tanah Air

Dibandibandingkan dengan tes antibodi atau PCR, antigen ini termasuk pendeteksian dini virus corona yang terbilang baru ada di Indonesia. Baru mulai digunakan pada Oktober 2020 dan menggantikan tes antibodi.

Kehadiran dari tes antigen ini direkomendasikan secara langsung oleh WHO, tujuannya sebagai deteksi dini positif virus corona. Jika nantinya terdeteksi positif, dilakukan pengecekan lebih lanjut dengan PCR.

Seperti yang dilansir dari laman satgas Covid-10, pada bulan-bulan akhir 2020 WHO telah mengumumkan memberikan 120 juta lebih rapid test antigen untuk berbagai negara berpendapatan rendah namun memiliki kasus tinggi, termasuk juga Indonesia di dalamnya. Sejak saat itulah, tes ini banyak digunakan di Tanah Air.

6. Tidak Direkomendasikan untuk Dilakukan Mandiri

Meski terkesan mudah dilakukan, namun disarankan masyarakat awam tidak melakukan tes antigen sendiri. Pasalnya, prosedur yang dilakukan haruslah benar, plus kebersihannya harus terjamin. Maka dari itulah lebih disarankan untuk para nakes (tenaga kesehatan) atau orang-orang yang berkecimpung dalam dunia medis.

Sementara bagi para pemilik klinik atau dari farmasi, bisa lakukan pembelian di Blibli ya. Banyak sekali merek yang ditawarkan, harganya pun juga bervariasi. Tapi tentu harus memperhatikan keaslian barang yang dibeli. Pun juga dengan orang-orang yang bergerak di dunia farmasi, bisa membeli stoknya di Blibli ya.

Demikianlah pembahasan tentang berbagai fakta tentang tes antigen yang sekarang ini banyak dipilih oleh masyarakat di Tanah Air. Sudah banyak tempat-tempat resmi untuk melakukan tes antigen, namun lebih disarankan untuk meminta ‘bantuan’ para tenaga kesehatan saja daripada mandiri.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

(['model' => $post])

Berita Terkait
Studi Klinis SANOIN-1711531661
tips-1711444228
Ilustrasi-1710918050