Epidemiolog Sebut RI Sudah Masuk Fase Endemi Covid-19 Tapi Belum Pede

Nusantaratv.com - 28 Desember 2021

Epidemiolog Pandu Riono/ist
Epidemiolog Pandu Riono/ist

Penulis: Ramses Manurung

Jakarta, Nusantaratv.com-Seiring dengan semakin terkendalinya penyebaran covid-19 di Tanah Air, epidemiolog dari Universitas Indonesia Pandu Riono optimistis Indonesia akan masuk ke dalam fase endemi Covid-19 pada 2022. 

"Optimistis tahun 2022 masuk dalam fase endemi," ujar Pandu Riono, Selasa (28/12/2021).

Bahkan Pandu mengimbau masyarakat untuk terlalu takut dengan varian baru covid-19 Omicron. 

"Omicron tidak usah ditakuti, tidak berdampak pada orang sakit berat dan meninggal," tandasnya.

Pandu lebih lanjut menyampaikan saat ini penyebaran covid-19 masih terjadi di sekitar masyarakat, namun tidak signifikan membebani layanan kesehatan. 

"Kita sudah masuk ke fase itu (endemi), kita belum PD (percaya diri) saja," cetusnya. 

Agar penyebaran covid-19 di Tanah Air tetap terkendali, sambung Pandu, maka vaksinasi harus terus digencarkan.

Baca juga: Jika Berhasil Cegah Lonjakan Kasus Covid-19 pada Natal-Tahun Baru, RI Bisa Berstatus Endemi

"Kita bisa menjaga situasi ini lebih sustain dengan melakukan vaksinasi, kalau bisa 100 persen sehingga masyarakat Indonesia memiliki imunitas yang bisa mengenali dan mendeteksi virus. Dengan demikian kita bisa lebih siap menghadapinya," tuturnya, mengutip okezonecom.

Sementara itu, pemerintah terus gencar melakukan vaksinasi demi menanggulangi dampak peneyebarab covid-19. Satgas Covid-19 mencatat per Senin 27 Desember 2021, jumlah penduduk yang telah mendapat suntikan dua dosis vaksin Covid-19 sebanyak 110.812.856 orang atau 53,20 persen dari total 208.265.720 warga yang diproyeksikan menjalani vaksinasi.

Adapun jumlah penerima vaksin dosis pertama mencapai 156.994.786 warga atau 75,38 persen dari target sasaran vaksinasi Covid-19.

Senada dengan Pandu, Tenaga Ahli Menkes Bidang Penanganan Covid-19, Andani Eka Putra mengatakan, salah satu indikator Indonesia masuk dalam fase endemi adalah tidak adanya potensi lonjakan kasus.

Menurutnya, saat ini situasi pandemi Covid-19 di Indonesia relatif cukup terkendali, terlihat dari angka positivity rate sekitar 0,25 persen. 

Namun, munculnya varian Omicron dapat berpotensi menimbulkan lonjakan kasus. Hingga saat ini, sudah terdeteksi 46 kasus paparan Omicron di Indonesia. 

"Intinya adalah, kita berupaya mengendalikan Omicron dengan baik agar tidak menimbulkan ledakan kasus, dan peluang kita untuk masuk endemi akan lebih besar," pungkasnya.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

(['model' => $post])