Dokter Spesialis Anak Ungkap Penularan Hepatitis 'Misterius' Lewat Mulut dan Makanan

Nusantaratv.com - 15 Mei 2022

Ilustrasi anak sedang sakit/ist
Ilustrasi anak sedang sakit/ist

Penulis: Andi Faisal | Editor: Ramses Manurung

Nusantaratv.com-Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan para ahli medis di seluruh dunia termasuk di Indonesia terus melakukan penyelidikan terkait proses penularan penyakit hepatitis 'misterius' yang kini mewabah. 

Penyakit ini menyerang anak-anak dengan rentang usia mulai dari 1 bulan sampai 16 tahun dan terbanyak pada usia kurang dari 10 tahun.

Sampai saat ini belum diketahui pasti penyebab terjadinya wabah hepatitis 'misterius'. 

Dari kasus yang ada tidak ditemukan adanya bukti infeksi yang disebabkan oleh virus Hepatitis A,B,C,D dan E sehingga memerlukan penelitian lebih lanjut.

Saat ini, WHO menyatakan bahwa Hepatitis Akut yang Belum Diketahui Penyebabnya (Acute Hepatitis of Unknown Etiology) sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) yang menyerang anak-anak di Eropa, Amerika dan Asia sejak 15 April 2022.

WHO mencatat setidaknya 228 kemungkinan kasus hepatitis akut dari 20 negara. Sementara di Indonesia, Kementerian Kesehatan RI telah mengidentifikasi 15 kasus hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya dan telah melaporkan temuan tiga kasus kematian yang diduga akibat hepatitis akut ini dalam dua pekan hingga 30 April 2022.

Sementara itu, Dokter Spesialis Anak dari Siloam Hospitals Yogyakarta, dr. Melna Agustriani Purba Msc, Sp.A menjelaskan, Kementerian Kesehatan sampai saat ini masih melakukan investigasi melalui pemeriksaan panel virus lengkap dan penyelidikan epidemiologi untuk mengetahui lebih lanjut penyebab dari penyakit ini.

"Meski belum diketahui pasti penyebab penyakit hepatitis misterius. Diduga penularannya melalui saluran cerna yaitu masuk lewat mulut akibat makanan dan minuman atau tangan yang terkontaminasi kuman penyebab hepatitis akut," ujar Dokter Melna.

Karena itu, masyarakat khususnya para orangtua disarankan meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan tindakan pencegahan.

Langkah awal yang dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan.

"Sebagai langkah pencegahan, terutama pencegahan masuknya kuman dari saluran pencernaan, maka jagalah kebersihan dengan cara mencuci tangan dengan benar, memastikan makanan atau minuman yang dikonsumsi itu bersih dan matang, tidak menggunakan alat-alat makan bersama dengan orang lain, serta menghindari kontak dengan orang yang sakit," ungkap Dokter Melna, mengutip okezonecom.

Selain itu, untuk mencegah resiko penularan penyakit melalui saluran pernafasan tetap dengan menerapkan protokol kesehatan seperti yang selama masa pandemi Covid-19 sudah kita terapkan yaitu dengan memakai masker dan menjaga jarak.

Adapun upaya lainnya yang dapat dilakukan masyarakat untuk mencegah meluasnya penyakit hepatitis akut dan dampak buruk yang dapat ditimbulkan adalah pemahaman orang tua terhadap gejala awal penyakit Hepatitis akut pada anak.

Dokter Melna menjelaskan, secara umum gejala awal penyakit Hepatitis akut adalah mual, muntah, diare dan sakit perut, serta dapat juga disertai demam. Selanjutnya, dapat diikuti gejala kuning pada kulit dan mata serta air kencing berwarna pekat seperti teh dan BAB berwarna putih atau pucat seperti dempul.

Jika anak mengalami gejala-gejala tersebut, orang tua diminta segera memeriksakan anak ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk dapat dilakukan pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

(['model' => $post])