Nusantaratv.com - Heather Quintana, seorang ibu dari dua anak, awalnya hanya merasa pilek dan batuk berkepanjangan.
“Saya kira ini flu biasa yang parah,” ujarnya.
Namun gejala itu tak kunjung membaik, bahkan ia mulai mengalami sesak napas.
Setelah menjalani CT scan, dokter menemukan benjolan di paru-parunya. Biopsi bronkoskopi kemudian memastikan benjolan tersebut adalah kanker. Pemeriksaan lanjutan dengan PET-scan menunjukkan kanker telah menyebar ke paru-paru, hati, dan kelenjar getah bening.
“Saya punya kanker di mana-mana,” ungkap Heather. Ia pun sempat berbicara jujur dengan suaminya tentang kemungkinan terburuk.
Harapan datang saat Heather dirawat di City of Hope oleh tim dokter yang dipimpin Dr. Ravi Salgia. Ia didiagnosis menderita kanker paru non-sel kecil (NSCLC) stadium 4 dengan mutasi EGFR positif, kondisi yang tidak bisa disembuhkan sepenuhnya namun masih bisa dikendalikan.
Heather memulai pengobatan kombinasi: terapi tertarget, kemoterapi, dan radioterapi untuk sel kanker di tulang. Ia mengaku sangat terbantu oleh dukungan tim medis.
Setelah enam siklus pengobatan, hasil pemindaian menunjukkan kanker mulai menyusut. “Saya tahu ini berhasil,” kata Heather.
Meski belum sembuh total, Heather tetap menjalani aktivitas sehari-hari dan optimis menghadapi masa depan. Ia pun memberi pesan bagi pasien lain: jangan hanya percaya informasi di internet. “Temukan tim medis yang tepat dan pastikan Anda mendapat perawatan terbaik,” tegasnya.




Sahabat
Ntvnews
Teknospace
HealthPedia
Jurnalmu
Kamutau
Okedeh