Danantara Investasikan Rp371 Triliun untuk Hilirisasi Pertanian dan Peternakan, Ciptakan 8 Juta Lapangan Kerja

Nusantaratv.com - 11 November 2025

Gedung Wisma Danantara Indonesia di Jakarta. (Antara)
Gedung Wisma Danantara Indonesia di Jakarta. (Antara)

Penulis: Alamsyah

Nusantaratv.com - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bersama Menteri Investasi sekaligus CEO Danantara, Rosan Perkasa Roeslani, menyepakati percepatan hilirisasi di sektor pertanian, perkebunan, hortikultura, dan peternakan.

Total investasi yang direncanakan mencapai Rp371 triliun dengan target menciptakan sekitar 8 juta lapangan kerja baru.

“Berdasarkan arahan Bapak Presiden Prabowo, kami bergerak cepat bersama Pak Menteri Investasi dan Hilirisasi yang juga Kepala Danantara. Total investasi sebesar Rp371 triliun akan difokuskan untuk sektor pertanian, pangan, peternakan, hortikultura, dan perkebunan,” ujar Mentan Amran, Senin (10/11/2025).

Ia menambahkan, studi kelayakan (pra-FS) akan segera diselesaikan dan diserahkan kepada Menteri Investasi. “Semua prinsip sudah disepakati dan akan kita percepat,” tegasnya.

Amran menjelaskan, investasi terbesar akan disalurkan ke sektor perkebunan, terutama untuk komoditas seperti tebu, kakao, dan mete. Hilirisasi, menurutnya, menjadi kunci peningkatan kesejahteraan petani sekaligus memperkuat daya saing nasional.

Sebagai contoh, harga kelapa yang sebelumnya hanya Rp600 per butir meningkat menjadi Rp3.500 per butir setelah dilakukan pengolahan di dalam negeri. “Dengan industri yang lebih besar, nilainya bisa meningkat hingga 20–100 kali lipat,” kata Amran.

Selain itu, pemerintah menyiapkan investasi tambahan sebesar Rp20 triliun untuk memperkuat pasokan ayam dan telur nasional. Program ini mendukung pelaksanaan Makan Bergizi Gratis (MBG) melalui pasokan ke Badan Gizi Nasional (BGN).

“Kita pastikan tidak ada kekurangan pasokan ayam dan telur. Maka dari itu, kita siapkan dari sekarang,” ujarnya.

Sementara itu, Menteri Rosan Roeslani menilai hilirisasi di sektor pertanian memiliki dampak sosial yang lebih luas dibandingkan hilirisasi mineral karena lebih padat karya dan langsung menyentuh masyarakat.

“Kalau hilirisasi mineral menyerap sedikit tenaga kerja, hilirisasi pertanian dan peternakan justru menciptakan jutaan lapangan kerja baru. Ini yang akan kami percepat,” ungkap Rosan.

Ia menambahkan, pihaknya bersama Kementerian Pertanian telah mengidentifikasi proyek-proyek prioritas dan menugaskan sejumlah BUMN untuk mengeksekusinya.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close