Bangkitkan Ekonomi, Taliban Andalkan Dana dari China

Nusantaratv.com - 03 September 2021

Ilustrasi Taliban. (Net)
Ilustrasi Taliban. (Net)

Penulis: Adiantoro | Editor: Adiantoro

Nusantaratv.com - Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, mengatakan kepada sebuah surat kabar Italia bila Taliban akan bergantung pada pembiayaan dari China menyusul penarikan pasukan asing dari Afghanistan dan pengambilalihan negara itu.

Dalam wawancaranya yang diterbitkan La Repubblica pada Kamis (2/9/2021), Mujahid mengatakan Taliban akan berjuang untuk kebangkitan ekonomi dengan bantuan China, seperti dilansir dari Al Jazeera, Jumat (3/9/2021).

Taliban menguasai ibu kota Afghanistan, Kabul, pada 15 Agustus lalu di tengah kekhawatiran keruntuhan ekonomi dan kelaparan yang meluas. Menyusul keberangkatan pasukan asing yang kacau dari Bandara Kabul dalam beberapa pekan terakhir, negara-negara Barat sangat membatasi pembayaran bantuan mereka ke Afghanistan.

"China adalah mitra terpenting kami karena China siap untuk berinvestasi dan membangun kembali negara kami," kata Mujahid.

Dia mengatakan Jalur Sutra Baru, sebuah inisiatif infrastruktur yang bekerja sama dengan China, sangat dihargai Taliban. "Ada tambang tembaga yang kaya di negara ini. Berkat China dapat dioperasikan kembali dan dimodernisasi. Selain itu, China adalah akses kami ke pasar di seluruh dunia," jelasnya.

Mujahid juga menegaskan perempuan akan diizinkan untuk melanjutkan studi di universitas. Dia mengatakan wanita akan dapat bekerja sebagai perawat, di kepolisian atau sebagai asisten di kementerian, tetapi mereka mengesampingkan akan ada menteri wanita.

Afghanistan kini sangat membutuhkan uang. Taliban tidak mungkin mendapatkan akses cepat ke aset sekitar US$10 miliar yang sebagian besar dipegang di luar negeri oleh bank sentral Afghanistan.

Awal pekan ini, Sekertaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres memperingatkan bencana kemanusiaan yang terjadi di Afghanistan. 

Dia menyatakan keprihatinannya yang mendalam pada krisis kemanusiaan dan ekonomi yang semakin dalam di negara itu. Guterres menambahkan layanan dasar terancam runtuh sepenuhnya.

"Saat ini anak-anak Afghanistan, perempuan dan laki-laki membutuhkan dukungan dan solidaritas masyarakat internasional," terang Guterres dalam pernyataannya pada Selasa (31/8/2021) saat dia memohon dukungan keuangan dari negara-negara.

"Saya mendesak semua negara anggota untuk menggali lebih dalam bagi orang-orang Afghanistan di saat-saat tergelap mereka membutuhkan. Saya mendesak mereka untuk menyediakan dana yang tepat waktu, fleksibel dan komprehensif," ucapnya.

Sementara itu, juru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan, seruan kemanusiaan PBB senilai US$1,3 miliar saat ini untuk Afghanistan hanya didanai 39 persen.
 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

(['model' => $post])