Nusantaratv.com-Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra mengungkapkan pemerintah sedang melakukan satu kajian pendalaman tentang sistem pemilu yang dianggap lebih adil, lebih terbuka, lebih bermartabat, dan lebih memberikan kesempatan kepada setiap rakyat yang mempunyai kemampuan dan minat untuk terjun ke dalam dunia politik. Untuk tampil menjadi calon-calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat di pusat maupun di daerah.
Terkait hal ini, kata Yusril, Mahkamah Konstitusi (MK) sebenarnya sudah mengeluarkan putusan yang menyatakan harus dilakukan satu perubahan dalam pelaksanaan pemilu.
"Ini sebenarnya sudah ada putusan Mahkamah Konstitusi tahun yang lalu kan yang menegaskan bahwa harus dilakukan satu perubahan dalam pelaksanaan pemilu kita sendiri. Mulai dari threshold maupun sistem pemilu yang sampai hari ini," kata Yusril seperti diberitakan Nusantara TV.
Ia juga menyoroti kecenderungan partai politik untuk merekrut orang-orang yang terkenal seperti artis dalam sistem yang berlaku sekarang ini. Praktik tersebut menyebabkan terjadinya penurunan kualitas anggota DPR.
"Sebenarnya kita ketahui selama ini dengan sistem yang berlaku sekarang ini ya partai-partai merekrut orang-orang yang populer, orang-orang yang terkenal, para artis, para influencer. Sehingga kita tahu akhirnya yang terjadi apa? Yang terjadi bahwa kualitas anggota DPR kita menurun jika dibandingkan misalnya dengan Pemilu tahun 1999 yang lalu," bebernya.
Berkaca dari pengalaman tersebut, menurut Yusril, Pemerintah harus mengkaji ulang sistem pemilu. Apakah mau menerapkan proporsional murni seperti sekarang? Apakah juga akan menerapkan sistem distrik?
"Nah, apakah juga proporsional terbuka atau proporsional tertutup? Itu memang sedang dikaji secara mendalam oleh pemerintah. Dan saya kira Pak Mendagri juga sedang mempelajari masalah ini dengan seksama. Dan diharapkan nanti jauh sebelum pemilu rancangan undang-undang pemilu yang baru sesuai dengan putusan Mahkamah Konstitusi itu dapat kita jalankan," tuturnya.
"Sehingga nanti ke depan kita akan mampu melahirkan anggota-anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang betul-betul mampu menyerap aspirasi masyarakat. Dia berasal dari rakyat, berjuang untuk kepentingan rakyat. Bukan dari kalangan selebritis yang tidak punya akar yang kuat di masyarakat. Tidak mempunyai pemahaman mendasar terhadap persoalan-persoalan yang dihadapi oleh bangsa dan negara kita. Saya kira akan terjadi perbaikan dalam hal ini," pungkasnya.