Arab Saudi Umumkan Kasus Pertama Varian Omicron

Riyadh, Nusantaratv.com-Otoritas Arab Saudi mengumumkan kasus pertama varian covid-19 Omicron di wilayahnya. Kasus varian Omicron di Saudi ini terjadi pada seseorang yang baru tiba dari Afrika.

Orang yang terpapar varian Omicron tersebut adalah warga Arab Saudi yang  baru pulang dari sebuah negara di Afrika bagian utara. Usai dinyatakan positif varian Omicron, Warga Saudi itu langsung menjalani karantina. 

Sejumlah orang yang menjadi kontak dekat dari warga Saudi yang positif varian Omicron itu, juga ikut menjalani isolasi.

Kasus varian Omicron ini terjadi setelah otoritas Saudi mengakhiri larangan perjalanan langsung dari beberapa negara. Pemerintah Arab Saudi terus melonggarkan pembatasan perjalanan terkait covid-19.

Baca juga: Covid-19 Varian Omicron Mengancam, 2 Menteri Afsel Positif Corona

Seiirng dengan pelonggaran ini, para pelancong dari enam negara, yakni Indonesia, India, Mesir, Pakistan, Brasil dan Vietnam, sekarang bisa masuk ke wilayah Saudi tanpa harus menghabiskan 14 hari di luar negara-negara tersebut sebelum masuk tiba di Saudi.

Diketahui, varian Omicron pertama kali ditemukan di Afrika Selatan pada 9 November 2021. Namun varian yang disebut-sebut lebih menular dibanding varian Delta itu telah menyebar dengan cepat ke puluhan negara lain di dunia. Arab Saudi menjadi negara ke-22 yang mendeteksi varian Omicron di wilayahnya.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan para ahli di seluruh dunia tengah berpacu dengan waktu untuk mencari tahu apakah varian baru yang banyak bermutasi ini lebih menular, lebih mematikan atau mampu menghindari vaksin. Penelitian diperkirakan akan memakan waktu beberapa minggu. 

Sementara sejumlah negara langsung memberlakukan larangan masuk bagi warga dari Afrika Selatan dan beberapa negara di Afrika bagian selatan karena khawatir terjadi penyebaran varian Omicron di wilayahnya. Negara-negara yang memberlakukan larangan masuk bagi warga dari Afrika Selatan antara lain Indonesia, Inggris dan lainnya. Bahkan Jepang sampai menutup pintu bagi warga asing dari seluruh dunia yang ingin masuk ke wilayahnya.