Abraham Nusantara TV: Kemenangan APRA 2025 untuk Anak-anak Indonesia

Nusantaratv.com - 08 Agustus 2025

Pemimpin Redaksi Nusantara TV sekaligus host program "Abraham", Abraham Silaban (kanan) bersama Direktur Nusantara TV Randy Tampubolon
Pemimpin Redaksi Nusantara TV sekaligus host program "Abraham", Abraham Silaban (kanan) bersama Direktur Nusantara TV Randy Tampubolon

Penulis: Ramses Manurung

Nusantaratv.com-Program "Abraham" Nusantara TV menjadi pemenang penghargaan Anugerah Penyiaran Ramah Anak (APRA) 2025 yang diselenggarakan oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Episode Abraham yang berjudul 'Mimpi Tak Terbakar: Sekolah Sirna, Asa Tetap Membara' ditetapkan sebagai pemenang dalam Kategori Program Feature/Dokumenter.

Program "Abraham" mengungguli empat program lain yang diproduksi empat televisi lainnya yakni Ayo ke Museum (TVRI), Kuliner Anak Nusantara (GTV), Si Bolang (Trans 7) dan Jangan Anggap Aku Kecil (Metro TV).

Pemimpin Redaksi Nusantara TV sekaligus host program "Abraham", Abraham Silaban menerima langsung penghargaan itu dari Komisioner KPI Pusat Amin Sabana pada puncak acara APRA 2025 yang diselenggarakan di Auditorium LPP TVRI Jakarta, Jumat (8/8/2025). 

Abraham mengatakan kehadirannya bukan hanya sebagai penerima penghargaan, tapi juga menjadi saksi wajah-wajah kecil yang tak seharusnya kehilangan haknya untuk tersenyum, berbahagia dan bermimpi.

"Di program "Abraham" kami bertemu dengan anak-anak di Kampung Pemulung Gasong. Mereka bukan hanya lapar akan makanan, tapi mereka juga lapar akan pengetahuan dan pembelajaran. Kami juga bertemu dengan anak-anak korban kebakaran Sekolah Pondok Domba dan mereka berdiri di tengah puing-puing sekolah mereka yang rata dengan tanah. Mereka menggendong buku mereka yang gosong," ujar Abraham.

Lebih lanjut, ia mengatakan tim "Abraham" juga bertemu dengan anak yang menangis tersedu-sedu karena kehilangan ibunya yang meninggal karena dibunuh. Abraham pun mencoba meyakinkan bahwa dunia ini tak sejahat yang mereka kira. Masih ada orang-orang baik di sekitar mereka.

"Bahkan belum lama ini kami bertemu dengan Chelsea, seorang anak dengan kelainan tulang langka yang kita ketahui belum lama ini Pak Mensesneg menangis tersedu-sedu. Kami gendong dan kami bawa ke sekolah," cerita Abraham.

Ia pun berkata bahwa dari Chelsea lah ia belajar bahwa ukuran kekuatan bukanlah otot. Melainkan keberanian untuk menghadapi kehidupan.

"Dari situ kami yakin yang kami hadirkan bukan sekadar tontonan, bukan sekedar tayangan, bukan sesuatu yang mengejar rating dan share, tapi yang kami lakukan di sini adalah sesuatu yang menjadi senjata ampuh kami, senjata ampuh media menghadirkan cerita yang menginspirasi yang meghadirkan empati yang membela anak-anak kita. Membela mereka adalah membela Indonesia," ungkap Abraham.

Ia pun mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak, mulai dari Dewan Juri, Komisioner KPI, Presiden Komisaris NT Corp Nurdin Tampubolon, Presiden Direktur Nusantara TV Don Bosco Selamun hingga Direksi Nusantara TV Randy Tampubolon, Dimpos Tampubolon dan Tommy William Tampubolon.

"Dan kami mengucapkan terima kasih kepada redaksi yang memilih terus membangun mendorong kemanusiaan. Ayo sama-sama kita membela anak-anak Indonesia, karena membela anak Indonesia adalah membela Indonesia," tutup Abraham.

Sebagai informasi, program "Abraham" Nusantara TV berjudul 'Mimpi Tak Terbakar Sekolah Sirna, Asa Tetap Membara' memberitakan dampak kebakaran hebat yang melanda kawasan Penjaringan Jakarta Utara terhadap warga dan anak-anak.

Kebakaran menghanguskan sedikitnya 485 rumah warga. Tak hanya itu, kobaran api juga meluluhlantakan bangunan sekolah Pondok Domba. Kegiatan belajar mengajar pun sempat terhenti sebelum akhirnya dipindahkan ke bangunan lainnya.

Tim program "Abraham" Nusantara TV dalam tayang khusus "Hari Baik" bersama Pegiat sosial Syuastri Wijaya yang tak lain adalah istri dari Jamintel Kejagung Reda Manthovani bertemu dengan warga dan anak-anak korban kebakaran.

Pada kunjungan ini Syuastri Wijaya bekerja sama dengan pihak sekolah untuk memastikan anak-anak korban kebakaran dapat tetap mengikuti proses belajar mengajar seperti anak-anak di sekolah lainnya.

 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close