58 PKS Tutup Total Karena Harga Sawit Kian Anjlok

Nusantaratv.com - 25 Juni 2022

Pabrik kelapa sawit (TPS) banyak yang tutup lantaran harga sawit kian anjlok/net
Pabrik kelapa sawit (TPS) banyak yang tutup lantaran harga sawit kian anjlok/net

Penulis: Alamsyah

Nusantaratv.com - Ketua Umum DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) Gulat ME Manurung mengatakan, sedikitnya 58 pabrik kelapa sawit (PKS) tutup total dan ratusan unitnya terancam tutup lantaran harga minyak sawit mentah (CPO) kian anjlok.

"Hasil rapat APKASINDO (21/6) diketahui dari 1.118 unit pabrik sawit diperkirakan 58 pabrik tutup total beroperasi, sedangkan 114 unit pabrik sawit buka tutup. Apakah ini juga karena harga CPO global lagi turun?," ujar Gulat ME Manurung kepada awak media. 

Di sisi lain, dia mengakui, pabrik kelapa sawit (PKS) saat ini pun tengah terdesak dan serba salah. Karena harus membeli TBS petani, sementara industri pengolahan (refinery) lambat menyerap CPO PKS.

"Jadi, anjloknya harga TBS petani ini karena beban dari CPO tadi dan lambatnya ekspor. Kalau ada menteri bilang harga TBS turun karena CPO memang lagi turun, itu salah," kata Gulat.

Saat ini, dia menambahkan, sekitar 17 juta petani dan pekerja di sektor sawit harus menghadapi kondisi akibat kebijakan tersebut. Dan meminta Presiden Jokowi mencabut kebijakan DMO dan DPO, juga flush out.

Berdasarkan informasi dari Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, harga Tandan Buah Segar (TBS) Sawit Jambi periode 24-30 Juni 2022 turun Rp 360,2/Kg.

Merujuk hasil dari tim penetapan harga Tandan Buah Segar (TBS) Sawit Provinsi Jambi, telah menyepakati harga TBS Kelapa Sawit Provinsi Jambi periode 24 – 30 Juni 2022, umur 10 - 20 tahun turun Rp 360,2 per kilogram (kg) menjadi Rp 2.147,09 per Kg.

Sementara sawit umur 3 tahun Rp 1.691,76 per Kg, sawit umur 4 tahun Rp 1.791,27 per Kg, umur 5 tahun Rp 1.874,86 per Kg, umur 6 tahun Rp 1.954,09 per Kg, umur 7 tahun Rp 2.003,58 per Kg, umur 8 tahun Rp 2.044,84 per Kg dan umur 9 tahun Rp 2.085,96 per Kg. 

Berikutnya sawit umur 21-24 tahun Rp 2.080,23 per Kg, umur 25 tahun Rp 1.980,65  per kg. Sedangkan harga minyak sawit mentah (CPO) ditetapkan Rp 9.509,39/Kg dan harga Kernel Rp 4.913,29/Kg dengan indeks K 91,81%.

Jika merujuk pada harga yang ditetapkan pemerintah ini, bisa jadi harga TBS ditingkat petani bakal turun juga. Padahal sejak Kamis (23/4), harga sudah pecah dari Rp 1.000 per kilo. Bahkan di tingkat petani malah ada yang dihargai Rp 700 per kilo.

Melihat kondisi yang makin mengkhawatirkan ini, petani sawit kembali berteriak meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kaji ulang atas kebijakan terkait minyak sawit di dalam negeri. Pasalnya, kebijakan tersebut dinilai bak simalakama yang menekan petani sawit.

Sementara itu Gulat menyebut, harga tandan buah segar (TBS) petani sawit swadaya per Kamis (23/6) adalah Rp1.150/kg dan petani bermitra Rp2.010/kg.

"Harga ini 50-70% di bawah harga normal jika berdasarkan harga CPO Internasional (US$1.450/ton). Pemerintah harus gerak cepat untuk mendongkrak harga TBS petani dengan cara mencabut peraturan yang menekan harga TBS petani," kata Gulat.

Menurut dia, kebijakan tersebut, pengenaan bea keluar (BK), pungutan ekspor (PE) BPDPKS, DMO dan DPO, serta flush out.

Seperti diketahui, pemerintah telah menerbitkan ketentuan besaran tarif BK dan PE BPDPKS untuk setiap ton ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/ CPO) dan turunannya. Yang disesuaikan dengan pilihan produsen/eksportir, yaitu memenuhi wajib pasok kebutuhan dan harga domestik (domestic market obligation/ DMO dan domestic price obligation/ DPO) atau mengikuti program percepatan ekspor 'flush out' tanpa DMO dan DPO.

Menurut Gulat, besaran pajak-pajak ekspor itu kemudian menjadi dibebankan kepada petani. Akibatnya, meski harga CPO Rotterdam pada 22 Juni 2022 mencapai US$1.450 per ton, petani hanya bisa menikmati harga TBS Rp1.200-1.400 per kg. 

"Bahkan saat ini ada yang hanya dihargai Rp600 per kg," tukas Gulat.

Jika BK saat ini US$288 per ton (untuk harga CPO maksimal) menjadi US$200 per ton dan PE BPDPKS dipangkas jadi hanya US$100 per ton, petani bisa menikmati harga TBS Rp3.400 per kg. Dengan asumsi rendemen TBS adalah 21%. "Beban yang harus kami gendong luar biasa," tutupnya.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

(['model' => $post])